Hore, saham GOTO mencapai titik terendah sepanjang masa

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau berada di bawah level psikologis Rp 80 per saham pada perdagangan Kamis I (12/10/2023).

Hingga pukul 10:12 WIB, saham GOTO ambles 1,27% ke Rp 78/saham. Posisi ini merupakan level terendah (terendah sepanjang masa/ATL) terbaru. Level terakhir ATL terjadi pada penutupan perdagangan kemarin di harga Rp 79/saham. Sedangkan dari harga IPO Rp 338/saham, saham GOTO turun 76,92%.

Dari memesan bukuTerpantau garis beli masih mendominasi garis jual. Dari bid atau buy order, total order mencapai 36 juta lot. Buy line terbesar adalah Rp 78/saham yang mencapai 15 juta lot atau sekitar Rp 119 miliar.

Sedangkan dari bid atau sell order, total barisnya mencapai 23 juta lot, dengan baris jual terbesar mencapai harga Rp 79/saham yang mencapai 4,4 juta atau sekitar Rp 35 miliar.

Saham GOTO pada sesi pertama hari ini diperdagangkan sebanyak 6.542 kali dengan volume 972,52 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 76,56 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 93,71 triliun.

Saham GOTO menduduki peringkat 10 besar saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun kini GOTO telah keluar dari posisi 10 besar dan kini berada di posisi 20 besar, dimana GOTO berada di posisi ke 17.

Dari rekor market cap GOTO sebesar Rp 474 triliun pada Juni 2022 hingga saat ini, market cap GOTO menyusut menjadi Rp 380 triliun.

Tenggelamnya saham GOTO terjadi di tengah rencana perseroan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) ataulokasi pribadidengan menerbitkan 17,04 miliar saham baru.

Baca Juga  Listing perdana, saham emiten kelapa sawit Pulau Subur (PTPS) menguat

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, penerbitan saham baru oleh GOTO akan menambah total jumlah saham yang diterbitkan dan pelunasan penuh setelahnya.lokasi pribadimencapai 1,2 triliun saham.

Dalam aksi korporasi tersebut, International Finance Corporation (IFC) yang tergabung dalam grup Bank Dunia menjadi investor. Tak hanya IFC, ada juga perusahaan investasi asal Amerika yakni Franke & Company yang akan menjadi investor di GOTO.

Nilai investasi aksi korporasi ini mencapai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Menurut siaran pers yang dirilis oleh IFC, pihaknya akan membayar pendanaan sebesar $125 juta, dan sisanya sebesar $25 juta berasal dari Franke & Company.

Investasi dari lembaga pembangunan global terbesar dengan fokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang ini dilakukan untuk mendorong inklusi dan keberlanjutan keuangan di Indonesia.

Presiden Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan perjanjian yang diumumkan pada Selasa pekan lalu ini menegaskan kembali komitmen kita bersama untuk memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.

Investasi strategis IFC di GoTo juga mencerminkan visi bersama untuk meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan kepemimpinan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik ESG.

“Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat dan planet ini,” jelas Patrick dalam siaran persnya, Selasa. (3/10/2023).

Adapun dana darilokasi pribadiDana tersebut, sebagaimana telah disetujui sebelumnya dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) perseroan 2023, akan digunakan untuk modal kerja GOTO dan anak perusahaannya, termasuk pengembangan inisiatif terkait kendaraan listrik dan inklusi keuangan.

Baca Juga  Ketua OJK membawa kabar buruk dari Amerika dan China, lalu bagaimana dengan RI?

RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

Penafian:Artikel ini merupakan produk jurnalistik opini CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, oleh karena itu kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Saham GOTO anjlok di bawah Rp 100, ada apa?


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *