Saham BREN ARA kembali melonjak 142% sejak IPO

Jakarta, CNBC Indonesia– Emiten energi baru terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali disinggung. penolakan otomatisdi atas (ARA) pada perdagangan sesi I Kamis (10/12/2023).

Bahkan, saham BREN juga masuk dalam sepuluh besar saham kapitalisasi pasar “jumbo” di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga pukul 09:51 WIB, saham BREN melonjak 24,75% ke Rp 1.890/lembar dan kembali mencetak ARA pagi ini, membuat saham BREN menyentuh ARA empat kali atau empat hari berturut-turut sejak perdagangan pertama hingga hari ini.

Dari segi kapitalisasi pasar, saham BREN saat ini berada di angka Rp 252,86 triliun. Alhasil, saham BREN kini menduduki peringkat ketujuh dari sepuluh saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Posisi BREN berada di atas PT Astra International Tbk (ASII) dan di bawah saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Sekitar satu jam setelah saya membuka perdagangan hari ini, saham BREN diperdagangkan sebanyak 24.360 kali dengan volume 214,63 juta lembar saham dan nilai transaksi Rp 405,49 miliar.

Hingga pukul 09:51 WIB, sudah ada 1,3 juta lot atau sekitar Rp 247 miliar yang mengantri untuk order bid atau buy di harga batas atas Rp 1.890/unit.

Sementara itu, belum ada garis bid atau penjualan yang menandakan saham BREN sudah menyentuh ARA.

Dari harga IPO Rp 780/potong hingga saat ini, saham BREN sudah meroket hingga 142,31%. Sedangkan sejak penutupan perdagangan pertama hingga hari ini, saham BREN sudah melonjak 93,85%.

Saham BREN resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin awal pekan ini. BREN menawarkan 4.015.000.000 saham baru atau 3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana dengan harga penawaran Rp780 per saham dan total nilai penawaran umum Rp3.131.700.000.000.

Baca Juga  Membagi Keuntungan Perusahaan Di Denpasar Ampuh

Penggunaan dana IPO, setelah dikurangi biaya, akan digunakan untuk membayar sebagian utang Fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebanyak-banyaknya US$158.588.321.

Selain itu, IPO BREN bertujuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. tentang penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI. Rincian pembayaran kepada SEOG sebesar US$66,50 juta dan kepada Perusahaan sebesar US$6 juta.

Biaya yang dibayarkan oleh Star kepada Perusahaan akan digunakan untuk membayar gaji, biaya layanan, dan biaya sewa.

Asal tahu saja, pemilik BREN adalah BRPT di level 66,67%. Sisanya, Green Energy Era 24,33%, Jupiter Tiger Holding 4,5%, dan Prime Hill Fund 4,5%.

Pasca IPO, kepemilikan BRPT di BREN akan berkurang menjadi 64,43%, Green Energy 23,52%, Jupiter Tiger dan Prime Hill Fund 4,35%, serta masyarakat 3,35%.

RISET CNBC INDONESIA

[email protected]

Penafian:Artikel ini merupakan produk jurnalistik opini CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, oleh karena itu kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Valuasi Super Mahal, Apakah IPO Bren Layak Dikoleksi?

(chd/chd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *