Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyikapi isu transaksi pertukaran karbon yang disebut-sebut senyap.
“Jangan disamakan dengan pasar saham. Ini sifatnya berbeda dan bukan perdagangan spekulatif yang akan keluar dalam 1 hari. Tapi kalau kita melihat perdagangan yang ada dan mengevaluasinya, menunjukkan perkembangan yang cukup baik. .” Apalagi kalau kita lihat negara tetangga “Malaysia, Singapura butuh waktu, Malaysia butuh satu tahun, sedangkan kita transaksi Rp 29,2 miliar dan CO2 460 ribu ton sejak diluncurkan pada 26-29 September, dan ada 16 pelaku, 1 penjual. yaitu PGEO dan 15 perusahaan pembeli,” kata Direktur Utama OJK Pasar Modal Inarno Djajadi kepada RDK, Selasa (10/9/2023).
Menurutnya, ini adalah hal yang sangat baik untuk memulai, dan diharapkan akan ada hal lain yang diperkenalkan pada karbon Idx dalam waktu dekat.
“Tentunya kami terus mengkaji perkembangan pertukaran karbon dan berkoordinasi dengan lembaga layanan terkait, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Keuangan dan Kelautan dan Perikanan.” Saya berharap pasokan dan permintaan ke depan meningkat,” lanjutnya.
Nantinya pertukaran karbon ini akan dilakukan oleh PT BAE PU dan tentunya bersifat wajib dan mudah-mudahan tidak lama lagi bisa diperdagangkan di idx carbon.
“Kemudian dari segi perbankan yang ikut serta dalam carbon exchange, saya kira ke depannya akan ada regulasi mengenai regulasi perbankan dalam hal bisa membeli unit karbon di idxcarbon,” tutupnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
OJK-DPR adakan rapat tertutup bahas pertukaran karbon, berikut hasilnya
(ay/ayh)
Quoted From Many Source